Kehadiran Conte perlahan membawa perubahan di Inter, mulai dari formasi, gaya bermain, hingga skuad yang dimiliki. Pada musim perdana bersama Inter Milan, Antonio Conte mampu membuat timnya bersaing ketat dengan Juventus dalam merengkuh titel juara Serie A 2019/2020.
Selain di kompetisi dalam negeri, Inter juga tampil moncer di Liga Europa. Sayangnya, I Nerazzurri gagal meraih satu pun titel juara pada musim lalu.
Mereka harus mengakui keunggulan Juventus yang merengkuh trofi juara Serie A yang kesembilan secara beruntun. Adapun di Liga Europa, Inter Milan menyerah 2-3 dari Sevilla pada partai final.
Memasuki periode kedua sebagai pelatih Inter Milan, Antonio Conte melakukan pembenahan. Conte mendatangkan pemain-pemain yang sesuai dengan taktik dan gaya bermainnya pada bursa transfer musim panas tahun lalu, mulai dari Achraf Hakimi, Matteo Darmian, hingga Arturo Vidal.
Kehadiran nama-nama baru membawa dampak positif buat Inter Milan. Meski kandas di Liga Champions dan Coppa Italia, Inter tampil gacor di Serie A. Mereka tak terkalahkan dalam 17 laga terakhir di Liga Italia, dengan perincian 13 kemenangan dan empat hasil imbang.
Torehan tersebut membuat Il Biscione kini nyaman berada di puncak klasemen sementara Serie A dengan nilai 79. Mereka unggul hingga 11 poin atas Atalanta yang berada di peringkat kedua.
Dengan pertandingan musim ini yang menyisakan lima laga lagi, Inter Milan hanya membutuhkan satu kemenangan untuk meraih trofi Serie A yang ke-19. Andai berhasil mengalahkan Crotone di Stadio Ezio Scida, Sabtu (1/5/2021) malam WIB, Inter akan merengkuh gelar juara perdana di era kepemimpinan Steven Zhang.
“Kami memiliki musim lalu yang baik saat kami mencapai final Liga Europa dan mengakhiri klasemen liga di peringkat kedua, dan kami memiliki kesempatan yang sama pada musim ini. Kami begitu dekat dengan tujuan terpenting kami (menjuarai Serie A),” lanjut Conte